Monday 26 April 2021

Mengenal Kura - Kura

 Mengenal Kura - Kura


        Kali ini ane akan bahas reptil  yang terkenal sangat lucu dan cenderung jinak di kalangan kaum awam,Langsung saja kita bahas lebih dalam tentang hewan lucu ini ya gan.

Kura-kura adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Bangsa hewan yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan mudah dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.





Evolusi



Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung. Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.

Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, ialah penyu (bahasa Inggrissea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).

Bagaimana batok kura-kura itu terbentuk dan berkembang dalam proses evolusinya, belum diperoleh keterangan yang jelas. Fosil kura-kura tertua kedua yang berasal dari Masa Trias (sekitar 210 juta tahun silam), Proganochelys, telah berbentuk mirip dengan kura-kura masa kini. Perbedaannya, tulang belulang di bagian punggung belum begitu melebar dan belum semuanya menyatu membentuk tempurung yang sempurna. Kura-kura purba hidup dan berkembang kurang lebih sejaman dengan dinosaurusArchelon, misalnya, merupakan kura-kura raksasa yang diameter tubuhnya dapat mencapai lebih dari 4 m. Fosil kura-kura tertua yang ditemukan saat ini adalah Odontochelys yang berasal dari sekitar 2 tahun silam.

Banyak jenis kura-kura yang hidup sekarang mampu menyembunyikan kepala, kaki dan ekornya ke dalam tempurungnya, sehingga dapat menyelamatkan diri. Namun beberapa kura-kura primitif, seperti contohnya penyu, tak dapat menarik masuk anggota badannya itu.


Kebiasaan Hidup[sunting | sunting sumber]








Kura-kura hidup di berbagai tempat, mulai daerah gurunpadang rumputhutanrawasungai dan laut. Sebagian jenisnya hidup sepenuhnya akuatik, baik di air tawar maupun di lautan. Kura-kura ada yang bersifat pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora) atau campuran (omnivora).

Kura-kura tidak memiliki gigi. Akan tetapi perkerasan tulang di moncong kura-kura sanggup memotong apa saja yang menjadi makanannya.

Ukuran tubuh kura-kura bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Biasanya ditunjukkan dengan panjang karapasnya (CL, carapace length). Kura-kura terbesar adalah penyu belimbing, yang karapasnya dapat mencapai panjang 300 cm. Labi-labi terbesar adalah labi-labi moncong babi, dengan panjang karapas sekitar 0.7 meter. Sementara kura-kura raksasa dari Kep. Galapagos dan Kep. Seychelles panjangnya dapat melebihi 0.7 meter. Sedangkan yang terkecil adalah kura-kura mini dari Afrika Selatan, yang panjang karapasnya tidak melebihi 8 cm.

Kura-kura berbiak dengan bertelur (ovipar). Sejumlah beberapa butir (pada kura-kura darat) hingga lebih dari seratus butir telur (pada beberapa jenis penyu) diletakkan setiap kali bertelur, biasanya pada lubang pasir di tepi sungai atau laut, untuk kemudian ditimbun dan dibiarkan menetas dengan bantuan panas matahari. Telur penyu menetas kurang lebih setelah dua bulan (50-70 hari) tersimpan di pasir.

Jenis kelamin anak kura-kura yang bakal lahir salah satunya ditentukan oleh suhu pasir tempat telur-telur itu tersimpan. Pada kebanyakan jenis kura-kura, suhu di atas rata-rata kebiasaan akan menghasilkan hewan betina. Dan sebaliknya, suhu di bawah rata-rata cenderung menghasilkan banyak hewan jantan.

Kura-kura termasuk salah satu jenis hewan yang berumur panjang. Reptil ini dapat hidup puluhan tahun, bahkan seekor kura-kura darat dari Kep. Seychelles tercatat hidup selama 152 tahun (1766 – 1918).


Kurang lebih seperti ini yang ane riset tentang kura kura gan



Friday 23 April 2021

Mengenal Penyakit Pada Reptil dan Cara Menanganinya

 Penyakit yang di Jumpai Hewan Reptil Kesayangan Anda

 

 Walau banyak orang menilai hewan reptil ini adalah hewan yang buas dan banyak di antaranya memiliki racun yang dapat merengangkan nyawa manusia,ternyata reptil juga memiliki penyakit loh

Mari kita bahas penyakit apa saja yang kita jumpai dari hewan eksotis yang satu ini,diantaranya :

 

Bisul bernanah / Abscesses.

    Pada umumnya bisul bernanah disebabkan oleh luka yang terinfeksi oleh kuman sewaktu proses penyembuhan. Bisul ini berbentuk seperti gumpalan yang menonjol dari bawah kulit yang bisa juga memanjang sampai ke organ dalam ular. 
    Biasanya agak sukar dibedakan bisul bernanah ini dengan tumor, atau telur atau sembelit pada ular dan hanya dokter hewan yang berpengalaman yang boleh menangani kasus bisul bernanah ini karena mereka bisa memberikan diagnosa yang tepat apalagi bila melibatkan organ bagian dalam dari ular. Perawatan yang diperlukan untuk bisul bernanah ini termasuk dalam kegiatan membedah bisul dan kemudian mengeluarkan nanah seluruhnya dilanjutkan dengan pembersihan dan penutupan bekas luka sambil memberikan perawatan antibiotik.
 
 

 Melepuh / Blister.

    Biasanya hanya diderita oleh ular peliharaan. Ini adalah penyakit yang bisa dihindari melalui perawatan lingkungan yang tepat. Apabila ular dipelihara dengan alas yang kotor, berjamur atau terlalu basah/ lembab, maka luka melepuh yang berisi air bisa terjadi di bagian bawah badan ular. Luka lepuh ini berbeda dengan luka melepuh akibat panas dan harus diperhatikan secara seksama dulu sebelum perawatan. 
    Awalnya hanya akan muncul satu atau dua luka lepuh tapi apabila diabaikan bisa bertambah dan bisa juga mengancam keselamatan ular itu apabila menyebar ke mulut, hidung dan lubang anus ular.    Perawatan yang paling tepat adalah pencegahan. 
Jagalah agar alas selalu bersih dan kering, segera bersihkan apabila terlihat ada kotoran atau air kencing dan gantilah alas secara teratur. Luka lepuh yang jumlahnya masih sedikit, bisa diobati sendiri di rumah. 
    Sterilkan sebatang jarum yang tajam dan secara perlahan pecahkan luka lepuh itu lalu gunakan kapas atau perban yang bersih untuk menyerap sebanyak mungkin cairan yang ada di dalam luka lepuhan itu. Dilanjutkan pengobatan untuk lukanya, dua kali sehari dioleskan betadine atau hydrogen peroxide dan bubuhkan juga antibiotik. Apabila kiranya luka lepuh ini cukup banyak atau berlanjut ke bagian bagian tertentu dari ular, lebih baik segera dibawa ke dokter hewan yang berpengalaman.
 

 Luka bakar / burns.

     Luka bakar pada reptil biasanya muncul sewaktu reptil mencari tempat yang hangat , sayangnya tempat itu terlalu panas atau si ular berdiam disana terlalu lama. Didalam kandang, sewajarnya tidak ada sumber panas , karena yang digunakan adalah panasnya bukan sumber panasnya.
Hot rocks biasanya dijual kepada pemelihara reptil pemula sebagai penghangat untuk reptil, tapi hot rocks memiliki reputasi yang buruk karena bisa mengakibatkan luka bakar. Ular yang lepas seringkali mencari tempat yang hangat untuk bersembunyi, misalnya di dekat mesin heater, yang kemudian bisa mengakibatkan luka bakar.
     Ciri2 luka bakar pada ular adalah sisik yang berwarna coklat, hitam atau abu abu dan di luka bakar yang lebih serius, akan melepuh. Luka bakar ringan harus dibersihkan setiap hari dengan hydrogen peroxide atau Betadine yang sudah dicairkan lalu diolesin krim untuk luka bakar yang mengandung antibiotik, sedangkan luka bakar yang serius, harus ditangani oleh dokter hewan yang berpengalaman yang bisa memutuskan apa yang harus dilakukan pada kerusakan jaringan kulit dan dehidrasi pada ular.

 Sembelit / Constipation.

     Pencernaan ular tergantung pada ukuran dan metabolismenya, bisa lebih lama, bisa juga lebih cepat, tapi apabila jadwal yang seharusnya sudah terlewati dan ular terlihat bengkak, lesu dan kurang nafsu makan itu mungkin disebabkan oleh sembelit.    
     Pengobatan sederhana memerlukan perendaman di air hangat selama 15 menit /hari yang biasanya bisa sangat membantu mempercepat pengeluaran apalagi bila dibantu dengan pijatan ringan ke arah bawah selama perendaman. Apabila tindakan ini tidak membantu dan bagian perut ular semakin membengkak, lebih baik segera menemui dokter hewan yang berpengalaman , karena terkadang, kotoran bisa berbentuk sangat keras dan tidak bisa dikeluarkan atau ular memakan sesuatu yang tidak bisa dikeluarkan secara normal sehingga diperlukan tindakan operasi untuk mencegah kematian.
 

Luka gores & gesekan / Cuts and abrasions.

     Apapun bentuk lukanya, harus ditangani seperti kita menangani luka pada manusia dimana luka harus dalam keadaan selalu bersih, di obati dengan antibiotik setiap hari sampai sembuh. Membalut luka dengan perban pada ular adalah hal yang hampir tidak mungkin, jadi sebagai penggantinya bisa dipakai band aid yang tahan air. Tapi apabila luka terjadi pada bagian kepala, lebih baik ular diamankan di ruangan perawatan.
    Luka gesekan biasanya terjadi sewaktu ular terus menerus menggesekkan mukanya ke bagian kandang berusaha untuk keluar, jadi cara pencegahan adalah menutup bagian kandang atau merubah struktur kandang. Luka gigitan dari binatang lain atau ular lain bisa dicegah dengan memisahkan binatang , mangsa mamalia seharusnya dibuat setengah sadar atau mati sewaktu diberikan kepada ular untuk mencegah tindakan bela diri dari si mangsa yang bisa mengakibatkan luka pada pemangsanya.
 
 

Inclusion Body Disease (IBD)

    IBD adalah salah satu penyakit paling berbahaya yang ditemui di ular peliharaan. Biasanya dijumpai di jenis boa dan python terutama pada jenis molurus dan boa constrictors. Tanda tanda berbeda pada tiap jenis tapi biasanya melibatkan gangguan saraf , tumor dan penyakit lainnya. 
    Tanda khas dari gangguan saraf pada ular adalah keadaan dimana ular tidak bisa mendirikan badannya, selalu tergolek ke arah belakang, melihat ke atas (star gazing), tidak merespon gerakan , besar pupil mata yang tidak seimbang, muntah muntah dan kelumpuhan. Apabila anda mencurigai ular anda menderita IBD, segeralah isolasikan pada tempat yang terpisah dan segera mencari bantuan dari dokter hewan yang berpengalaman. 
 
    Sampai sekarang ini, belum ada pengobatan yang bisa mengobati IBD, dan biasanya tindakan euthanasia selalu dianjurkan. Tindakan pencegahan untuk IBD adalah selalu melakukan tindakan karantina terhadap ular yang baru selama 90 – 180 hari sebelum menggabungkan dengan ular lain dan pembersihan kandang ular dari kutu yang diduga juga menjadi penyebar IBD harus selalu dilakukan , dan jangan menggunakan kandang yang pernah dipakai ular yang menderita IBD untuk ular lain sebelum diadakan pembersihan total dengan cairan pemutih /bleaching.  
 

 Parasit / parasites

Ular ular tangkapan liar biasanya menderita parasite, tapi bisa juga diakibatkan oleh mangsa atau tertular dari ular lain. Penyakit yang disebabkan oleh parasite biasanya agak susah untuk dideteksi, gejala gejalanya biasanya muntah , kurang nafsu makan, berat badan yang menurun dan penampilan sakit dari ular. Kotoran ular yang dibawa ke laboratorium untuk diperiksa bisa untuk mendiagnosa adanya parasit pada ular, yang kemudian bisa dijadikan acuan pengobatan. Tanpa adanya diagnosa dari dokter hewan yang berpengalaman, pemakaian obat cacing sangat tidak dianjurkan.

Kutu dan Caplak / Mites & ticks

Kutu pada ular biasanya berbentuk hewan kecil seperti titik yang berkeliaran di kulit ular. Warnanya bisa merah, hitam atau putih sementara caplak berbentuk lebih besar yang tergantung pada bagian tertentu pada ular atau ada di bawah sisik ular. Metode teraman untuk menyingkirkan caplak ini dengan mengoleskan petroleum jelly pada caplak untuk memaksa caplak ini melepaskan gigitannya pada ular. Mencabut caplak pada ular dengan menggunakan pinset juga harus dipastikan kepala caplak itu ikut tercabut karena apabila kepala caplak itu tertinggal di kulit ular, bisa mengakibatkan infeksi yang kemudian bisa mengakibatkan abses atau luka bernanah . apabila ini terjadi, segeralah menemui dokter hewan yang berpengalaman.
Penanganan kutu yang paling aman adalah merendam ular itu dengan air hangat, selama beberapa jam, sampai terlihat kutu kutu yang terlepas dari kulit dan tenggelam di dalam air, dan selama kegiatan ini dilakukan, jangan lupa juga membersihkan kandang ular itu untuk mencegah adanya serangan lanjutan dan segera ganti tempat2 atau alat2 yang dicurigai menjadi sarang kutu. Pembersihan sebaiknya dilakukan menggunakan cairan pemutih/bleaching lalu di jemur di panas matahari selama mungkin.




Muntah / Regurgitation.

    Penyebab muntahnya ular biasanya disebabkan oleh stress , penanganan yang terlalu cepat sehabis makan , lingkungan yang tidak layak atau penyakit yang belum terdiagnosa. Setelah makan, tunggu selama minimal 2 hari sebelum menangani ular, biarkan juga ular mempunyai tempat hangat yang bisa membantunya mencerna makanannya. Kalau sempat perhatikan juga kalau alaminya ular mencari tempat hangat dan bersembunyi setelah makan. Suhu yang terlalu dingin juga bisa menyebabkan ular memuntahkan makanannya , yakinkan kalau makanan dalam keadaan tidak tercemar dan dalam ukuran yang seharusnya. 
    Apabila ular muntah lebih dari satu kali maka penyebabnya bukan lagi stress atau lingkungan yang tidak memadai melainkan gejala penyakit. Segeralah bawa ke dokter hewan yang berpengalaman. Ular muntah tidak boleh dianggap remeh karena muntah bisa menyebabkan akibat psikologis pada ular yang mengakibatkan ular menghindari jenis makanan tertentu.

 Penyakit pernafasan / Respiratory Illness

    Banyak penyakit pernafasan bisa ditangani dan dicegah dengan pemeliharaan yang terjaga baik lingkungan atau keadaan. Tempat yang bersih, bebas stress dengan suhu yang hangat bisa membuat ular hidup senang dan sehat . gejala penyakit pernafasan antara lain batuk, bersin, bernafas dengan mulut terbuka, keluar cairan dari hidung/mulut, nafas yang berbunyi dan lesu .
     Apabila gejala gejala diatas mulai nampak, segera tingkatkan suhu kandang sampai 30 derajat celcius untuk merangsang daya tahan ular lalu pisahkan dari ular ular lain, baik kandang atau ruangan lain karena penyakit pernafasan ini bisa menular dari udara. Apabila keadaan semakin memburuk, segera temui dokter hewan yang berpengalaman, biasanya mereka akan memberikan antibiotik baik melalui obat atau suntikan dan juga tambahan vitamin .

Problem ganti kulit / Shedding problem (retained eyecaps , tail)

    Kelembaban adalah kunci untuk mencegah masalah ganti kulit pada ular. Dimulai waktu mata ular mulai kelabu, selalu dianjurkan untuk menyemprotkan air didalam kandang untuk menjaga kelembaban. Tempat air juga harus ada untuk tempat ular berendam menjelang ganti kulit itu.
    Beberapa ular kadang mengalami kesulitan sewaktu ganti kulit yang diakibatkan lingkungan yang kering atau bekas luka. Selalu memeriksa kulit lama yang harusnya dalam satu bentuk dan tidak terpecah pecah. Yakinkan kalau bagian mata dan ekor juga ikut mengelupas. Karena pengelupasan bagian ekor yang tidak sempurna bisa mengakibatkan kulit lama menumpuk dan membuat aliran darah ke bagian ekor tidak sempurna dan akhirnya harus diamputasi karena membusuk.
    Pada bagian mata, apabila tertinggal harus disingkirkan untuk mencegah infeksi yang mengakibatkan kebutaan pada ular. Untuk menyingkirkan kulit mata , basahi mata ular dengan air bersih lalu gunakan dobel tape, sentuh bagian mata supaya kulit lama menempel. apabila kulit di bagian mata masih juga menempel,segera jumpai dokter hewan yang berpengalaman.

Sariawan / Stomat*t*ts

    Juga dikenal dengan sebutan mouth rot, ini adalah penyakit yang umum dijumpai pada ular peliharaan. Sewaktu bakteri memasuki mulut, bisa menyebabkan infeksi meliputi bagian mulut, gusi dan berpotensi juga menyerang bagian pencernaan ular. Tanda tanda ular terkena sariawn antara lain adanya pembengkakan , perubahan warna pada mulut dan gusi, mulut yang tidak bisa tertutup sempurna. 
    Pencegahan bakteri bisa dilakukan dengan pembersihan yang teratur, air minum bersih dan menyingkirkan segala benda yang bisa mengakibatkan luka pada mulut ular. pisahkann ular yang terinfeksi dari yang lain, bersihkan mulut dengan kapas atau cotton bud dengan betadine yang dicairkan, yakinkan kalau ular tidak menelan cairan pembersih dengan mengarahkan kepala ular ke bagian bawah sewaktu melakukan pembersihan, lalu oleskan obat yang mengandung antibiotik, apabila keadaan tidak juga membaik selama seminggu, segera jumpai dokter hewan yang berpengalaman sesegera mungkin.

Dubur Keluar (rectal collapse/prolaps)

    Dubur keluar terjadi ketika bagian terakhir dari usus - dubur - "muncul keluar" dari anus. Bahayanya ialah bahwa bagian tersebut dapat kering atau luka-luka ketika ular bergerak, membengkak dan mati, dan dapat mematikan jika tidak ditangani dengan cepat. Penyakit ini di Candoia tampaknya sangat langka, mungkin hanya terjadi pada ular tertentu. Prolapse di ular pada umumnya, bagaimanapun, tidak jarang, tetapi tidak cukup umum. Pada green tree boas hal ini sering terjadi. Ada beberapa kemungkinan alasan untuk sebuah prolaps: parasit, dehidrasi, stres, dan overfeeding / powerfeeding.     Kebanyakan candoia mengalami kegemukan akibat overfeeding hal ini yang memicu terjadinya prolaps. Selain itu penyabab lain juga dehidrasi, meskipun mangkuk besar air dan mistings tiga kali seminggu.
    Prolaps jika tidak segera ditangani akan mengakibatkan prolaps tersebut mengering. Bahkan pada beberapa kasus dapat membentuk membran pelindung seperti kulit. Jika tidak tepat untuk memasukkan kembali prolaps ke dalam perut akan menimbulkan luka pada membran tipis tersebut. Kami berpikir untuk sementara bahwa hal itu tidak akan mungkin untuk masukkan kembali dan itu harus dipotong.     Beberapa dokter hewan menggunakan thermometer untuk memasukkan kembali prolaps ke dalam perut ular.
Untuk mengobatinya dapat dilakukan dengan melakukan pengurangan makanan. Jangan sekali memencet perut ular dengan alasan apapun. Berikan air hangat diperutnya agar ular merasa nyaman dan diharapkan prolaps akan masuk kembali ke dalam perut.
Jika terjadi prolaps kita dapat segera memasukkan prolaps tersebut ke dalam perut ular. Dilakukan dengan jari saja cukup. Kalua jijik dapat menggunakan sarung tangan. Anda dapat menggunakan gula dan pasta air dan dioleskan pada prolaps, atau krim wasir untuk mencoba mengurangi pembengkakan untuk membantu dengan memasukkan ke dalam perut. Anda juga harus menjaga prolaps yang lembab dengan sedikit minyak mineral atau KY jelly.
    Dokter hewan mungkin dapat mendorong prolaps kembali dalam menggunakan jarinya atau termometer. Jika ia tidak bisa, tapi dubur masih sehat, ia mungkin menyarankan sayatan kecil untuk memperbesar anus, memberikan ruang yang cukup untuk mendorong prolaps kembali masuk Jika prolaps rektum rusak, mati atau kering.
    Dua jahitan, satu di kedua sisinya, bisa dianjurkan untuk memastikan penyembuhan yang tepat. Berikan ular dengan antibiotik oral. Jangan beri makan ular Anda selama 3 minggu. Anda harus memastikan ular telah membuang kotorannya. Sebaliknya, menyediakan mangkuk kecil air dan lembab dengan lumut sphagnum basah.
Berikan antibiotik jika perlu, mengurangi makan untuk satu kali makan kecil (hanya cukup untuk menyebabkan benjolan kecil di perut) setiap 2-3 minggu; tingkatkan kelembaban, tempatkan di tempat yang tenang.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Mengenal Ball Phyton

MENGENAL ULAR BALL PHYTON


            Sanca bola atau Ball python adalah suatu spesies Ular tidak berbisa yang ditemukan di Afrika. Spesies ini merupakan spesies Sanca terkecil di Afrika dan populer sebagai hewan peliharaan dikarenakan wataknya yang jinak. Saat ini tidak ada subspesies yang diketahui. Nama lainnya adalah Sanca raja.[2] Nama Sanca raja diberikan karena prilaku hewan ini yang cenderung untuk menggulung seperti bola dalam keadaan tertekan atau takut. Nama "Sanca raja" (dari kata Latin regius) berasal dari kisah Cleopatra yang diduga mengenakan ular ini di sekitar pergelangan tangannya

Berikut adalah klasifikasi dari ular Ball python : 

Kingdom                      Animalia Filum
Chordata Subfilum    :  Vertebrata 
Kelas                           :  Reptilia 
Ordo                            Squamata 
Subordo                     Serpentes 
Famili                         Pythonidae 
Genus                        Python 
Spesies                        P. regius






            Ball Pyhtons (Python regius) banyak ditemukan di pinggiran hutan bagian tengah dan barat benua Afrika. Mereka termasuk jenis ular yang hidup dengan baik di pohon dan tanah. Ball Phyton termasuk crepuscular, aktif di saat matahari tenggelam dan menyingsing. Di Eropa mereka disebut Royal Python, di Amerika disebut Ball, karena suka melingkar seperti bola apabila mereka lagi tidak nyaman, sambil menarik kepala kebagian tengah lingkaran. Seperti jenis python yang lain, Ball Python termasuk jenis ular yang lembut/kalem dan selalu ingin tahu. Panjang Ball Python biasanya sekitar 1,2m. Namun ada juga yang panjangnya lebih dari 1,5m. Kalau pemberian makannya bagus maka tubuh Ball Python akan berbentuk cantik dan bulat. Ular jantan memiliki tanduk/kuku yang lebih panjang dari betina, jantan juga cenderung memiliki kepala lebih kecil dibanding betina. Ball Python di habitat aslinya senang berburu bermacam-macam jenis makanan segala jenis amphibi, kadal, ular dr jenis yg lain, burung dan mamalia kecil. 

            Di habitatnya mereka tidak makan tikus, bahkan tangkapan liar Ball Python cenderung pilih-pilih makanan. Ball python termasuk ular yg kuat menahan lapar, bahkan pernah ditemukan kasus ular Ball Python tangkapan liar yg tidak mau makan selama 1 tahun. Dengan naiknya peminat reptile, maka berkurang pula jumlah Ball Python di alamnya. Lebih dari 60,000 Ball Python di impor setiap tahunnya, ada yg dipiara dan banyak juga yg dimakan dan di ambil kulitnya. 

            Ball Python memiliki tingkat reproduksi yang rendah, selain itu Ball Python juga suka membawa bibit parasit, ini banyak tidak diketahui oleh para pemula peminat ular. Di penangkaran Ball Python menginjak masa dewasa di usia tiga sampai lima tahun. Betina biasanya bertelur sejumlah empat sampai 10 butir. Ball Python betina akan menunggui telur selama 3 bulan, tidak makan. Ball pyhton tertua yg sempat ditemui berusia 48 tahun. Reaksi normal dari Ball Python kalo dipegang adalah menarik mundur kepalanya secara cepat apabila ada yg menyentuh. Ketika dipegang/dipangku Ball Python biasanya akan "memeluk" bagian tubuh dmana anda meletakkannya, tapi tidak membelit secara keras. Dan dia biasanya sangat berhati-hati dan awas terhadap lingkungan sekitarnya. Karena di alamnya anak ular jadi makanan ular lain , biasanya baby ular Python agak sedikit sensitif tapi seiring dengan jalannya waktu dia kan menjadi lebih tenang. Dewasa Ini di Indonesia Ball python sering di jadikan peliharaan oleh manusia karena sifat nya yang kalem dan mudah di jinakkan dan memiliki berbagai macam corak atau warna dan motif ( morph ), bahkan sudah banyak bermumculan peternak ( breeder ) ball python di indonesia. 





            Jika anda tertarik untuk memelihara ball python berikut beberapa tips memilih dan merawat ball python. Cara memilih Ball Python, pilih yang memiliki kulit yg kencang dan bersih. Bentuk tubuh yang bulat, mata yang jernih, sering menjilat-jilat kalau di handle, anus yg bersih. Semua Ball Python biasanya pemalu, gak suka dipegang kepalanya..kecuali sudah bau tangan manusia alias piaraan lama. Perawatan, pilih Kandang yang aman. Pilih kandang yg special untuk ular, misalnya yg terbuat dari kaca yg ada gemboknya di bagian atas atu depan. Semua ular senang mencari jalan atau celah untuk KABUR !. 

            Ball Pyhton sendiri sangat kuat dan tricky kalo udah punya rencana untuk melarikan diri. Untuk baby Ball, gunakan kandang kaca ukuran 10 gallon (kira-kira 50 x 25 cm). Untuk BP yg masih remaja/ABG gunakan sekitar 20 gallon, dan dewasa di 30 gallon (91 x 35 cm). Memilih alas dasar kandang paling bagus (ekonomis dan bersih) gunakan ?paper towel?, atau koran. Karena di dua bahan ini ular sangat mudah dideteksi kalau buang hajat dan kutu-kutu. Setelah hewan agak besar, ukuran remaja baru deh pake substrate atau bedding istilahnya,seperti potongan/serbuk kayu khusus untuk ular, jangan kayu sembarangan ya (apalagi yg dr pohon pinus, bisa2 kemakan pas lagi makan, dan mengganggu sitem pernapasan).Periksa tiap hari, kalau ular buang air di serbuk cepat2 di buang,untuk menghindari tumbuhnya jamur dan bakteri serta parasit. Pilih substrate yg sesuai dengan jadwal pembersihan kandang dan tingkat kerepotan hidup anda! Jangan maksa pengen yg indah-indah tapi gak bias bersihin tiap hari. Kasian ularnya.Jangan lupa kasi kotak sembunyi ular, bisa dari kayu, plastik atau lain yg tidak beracun. Jangan pilih yg transparan ya, karena ular jg butuh privacy, dia suka tidur ditempat yg super gelap, sesuaikan dengan ukuran ular (harus pas, jangan longgar atau kekecilan). Kalo dia udah besar ya box nya harus d ganti. Ada baiknya kalo disediakan juga kayu/ranting yang kuat untuk dia bertengger. Temperature yg ideal akan membuat ular anda gembira!. Suhu rata-rata sekitar 27-29C dan daerah berjemur sekitar 32.5C. Pada malam hari suhu sebaiknya sekitar 23-24C. Gunakan 2 thermometer, satu d tengah dan satu lagi d dekat daerah berjemur. Tidak ada special lighting utk Ball Python, dia suka tempat gelap tapi hangat. Jadi jangan pake lampu yg terang benderang. Bayi BP sebaiknya diberi makan tikus yg sudah dibunuh (sorry) usia 5-10 hari, satu ekor tiap minggu. Untuk BP yg remaja diberi makan 2 tau 4 ekor tiap minggunya. Jangan memaksa ular utk makan, kalau anda pemula di dunia ular. Karena kan menyebabkan ular sakit dan mati. Sediakan air bersih tiap hari, maksudnya air harus diganti tiap hari ya. 

            Ball Python perlu air utk minum, mandi dan buang hajat. Seringnya sih d satu tempat, jadi selalu cek, kalo dah kotor kena sesuatu ya d ganti yang baru. Kalau anda melihat kulit ular sudah mulai kelihatan kusam dan matanya jadi abu2 kebiruan maka ini saatnya dia mau ganti kulit, jadi sediakan air hangat dan masukkan dia ke air hangat utk membantu proses ganti kulit. Hanya selama 10 menit!!..Setelah itu kembalikan lagi ke kandangnya. Maka dalam waktu kurang lebih 24 jam kulit lama akan lepas.